Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata latin molvere
yang dalam bahasa Inggris disebut to move yang artinya bergerak.
Secara lebih lengkap motivasi berati proses
kejiwaan yang merupakan proses kejiawaan yang merupakan tujuan dan arah dari
setiap perilaku.
Motivasi juga diartikan sebagai objek tindakan
seseorang, atau hal yang menggerakkan seseorang untuk bertindak, atau niat,
atau sesuatu yang memberikan tenaga,
mengarah dan memertahankan gelagat (perilaku) manusia, usaha dalaman (inner
strivings).
Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu
atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan
Motivasi Pembelajaran
Motivasi dan pembelajaran
adalah dua hal yang saling mempengaruhi.
Pembelajaran yaitu kegiatan
yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan pengalaman sehingga menjadi
lebih baik sebagai hasil dari penguatan yang dilandasi untuk mencapai tujuan.
Motivasi merupakan salah
satu faktor determinan penting dalam proses pembelajaran, seorang siswa yang
tidak memmpunyai motivasi belajar, maka proses pembelajaran tidak akan
terlaksana. Begitupun seorang guru yang tidak mempunyai motivasi mengajar, maka
proses pembelajaran tidak akan terlaksana.
Motifasi pembelajaran Yaitu
daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk
menambah atau mengembangkan ilmu pengetahuan serta pengalaman.
Motivasi ini tumbuh karena
adanya keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong serta
mengarahkan minat belajar peserta didik sehingga sungguh-sungguh untuk belajar
dan termotivasi untuk mencapai prestasi.
Motivasi
Faktor Intrinsik atau
faktor dari dalam diri individu yang disebabkan oleh dorongan atau keinginan
akan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita.
Faktor ekstrinsik atau
faktor dari luar diri individu, misalnya berupa penghargaan, lingkungan belajar
yang menyenangkan, dan menarik.
Motivasi mempunyai tiga aspek
Keadaan terdorong dalam diri organisme (a
driving state) yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan
jasmani, karena keadaan lingkungan, atau karena keadaan mental seperti berpikir
dan ingatan.
Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan
ini
Goal atau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut
tujuan motivasi
tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan
sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi
seorang manajer, tujuan motivasi ialah untuk menggerakkan pegawai atau bawahan
dalam usaha meningkatkan prestasi kerjanya sehingga tercapai tujuan organisasi
yang dipimpinnya
Peran Motivasi
Peran motivasi dalam
penguatan belajar
Peran motivasi dama memperjelas
tujuan belajar
Peran motivasi menentukan
ketekunan dalam belajar
Teknik Menumbuhkan
Motivasi
Memberikan penghargaan
(baik secara verbal maupun non verbal)
Memberikan nilai ulangan
Menumbuhkan dan menimbulkan
rasa ingin tahu dalam diri peserta didik. Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan
oleh suasana yang datang tiba-tiba
Mengadakan permainan dan
simulasi
Menumbukan persaingan
Memberikan contoh yang
positif
Performance pendidik yang
menarik
Cara
Memotivasi Peserta Didik
Memotivasi Peserta Didik
Arousal
(Membangkitkan minat belajar)
Expectancy (Memberikan
dan menimbulkan harapan)
Incentives (Dorongan
semangat memberikan sesuatu)
Reward and Punishment
(ganjaran dan hukuman)
Tipologi Belajar
Peserta Didik
Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Faktor Internal, seperti
minat belajar, kesehatan, perhatian, ketenangan jiwa, motivasi, kepekaan panca
indera, dan lain sebagainya.
Faktor Eksternal, seperti
lingkungan belajar (suasana sekolah/kelas), letak sekolah, interaksi dengan
teman, interaksi dengan gurunya, media belajar, dan lain sebagainya.
Tipe Belajar Peserta
Didik
Tipe peserta didik yang
visual
Tipe peserta didik yang
auditif
Tipe peserta didik yang
taktil
Tipe peserta didik yang
olfaktoris
Tipe peserta didik yang
gustative
Tipe peserta didik yang
campuran (kombinatif)
Tipe peserta didik
yang visual
Yaitu peserta didik
mengandalkan aktifitas belajarnya kepada materi pelajaran yang dilihat.
Panca indera, khususnya
penglihatan berperan sangat penting
Guru dituntut untuk mampu
memilih media yang tepat
Tipe peserta didik
yang auditif
Yaitu peserta didik
mengandalkan aktifitas belajarnya kepada pendengaran (telinga)
Guru dituntut untuk mampu
bersuara lantang dan tegas
Media pembelajaran perlu
disesuaikan
Tipe peserta didik
yang taktil
Taktil berarti rabaan atau
sentuhan
Peserta didik dengan tipe
ini mengandalkan penyerapan materinya dengan alat peraba, seperti tangan dan
kulit atau bagian luar tubuh.
Media pembelajaran perlu
disesuaikan dengan peserta didik tipe ini.
Tipe peserta didik
yang olfaktoris
Peserta didik tipe ini
yaitu mudah menerima atau mengikuti materi pelajaran dengan menggunakan alat
indera penciuman.
Kelebihannya yang
dimilikinya adalah memiliki penciuman yang tajam
Biasanya cocok untuk
laboratorium, khsusunya berkaitan dengan bau-bauan
Tipe peserta didik
yang gustative
Gustative (gustation)
adalah kemampuan mencicipi
Mereka mengandalkan
penguasaan materinya dengan kecapan lidah
Tipe peserta didik
yang campuran (kombinatif)
Peserta didik dapat
mengandalkan penguasaan materinya lebih dari satu indera. Misalnya mereka dapat
menggunakan mata dan telinga sekaligus ketika belajar.
Media pembelajaran yang
dipilih pun berdasarkan berbagai kemampuan yang dimiliki siswanya
Tipe Belajar
Senang belajar sendiri
Senang belajar berkelompok
Senang belajar
sendiri
biasanya senang belajar di
tempat-tempat yang sepi atau jauh dari keramaian
Senang belajar
berkelompok,
Biasanya mereka mudah
menyerap ketika dijelaskan sama teman-temannya.
No comments:
Post a Comment